Senin, 18 April 2011

KISAH SANG SAHABAT



Berawal dari sebuah mimpi tuk hilangkan penat dalam jiwa ini menyelusuri hari-hari yang kian tak pasti, karena memang bersamamu indah tak kudapati purnama malam merangkak dengan begitu indahnya, namun tetap saja jiwa ini masih rapuh untuk menafsirkan garis makna diatas sana hembusan angin yang kian merasuk dalam batin ini dinginnya tak lagi berasa, bahasa satwa yang dilantunkan tak lagi begitu indah tuk didengar, lewat hamparan padi kucoba lewati malamku bersama gemericik anak sungai, nadanya yang kian menderu dan aku berfikir tuk melangkahkan dan memasrahkan nasib ini kepada satu titik walaupun aku sendiri tak begitu memahami, aku harus bagaimana tuhan??!!  Pikirku dalam hati.

tiba-tiba lamunanku pudar  oleh suara yang begitu jelas “ ta’ lagi ngapain kamu disawah”,

atta menjawab “biasa aja jong, menikmati pematang sawah yang kian menguning”, atta’ membalas, “eh,,, ngomong-ngomong kamu setelah sekolah ngelanjutin kemana?”,,

Lonjong  pun menjawab,, “jujur kawan aku masih bingung”,,
 “emang bingung kenapa” Tanya atta,,,

“ ya ente tau sendiri lah, gmna keadaan keluargaku, buat menopang kehidupan sendiri aja susah, emang kamu sendiri pengen ngelanjutin kemana??””

 atta menjawab,, “ jujur kawan!!,, aku sendiri masih bingung,, hidup dalam keterbatasan ekonomi membuatku resah untuk melanjutkan study ku,,,”

Seketika itu keduanya melamun dan merenungi akan kemana dan harus bagaimana menapaki jalan hidupnya,,, “ ta napa melamun” Tanya lonjong,,, “oh nggak,,, biasa aja”,,,sembari  tersenyum,,
Tak teras detik pun telah berderai waktu,, malam telah melaju begitu tak terasa, detik jam pun menunjukkan pukul 22.00,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar